Inixindo Gelar Casual Meet-Up HUT ke-34: Collaboration of Humans & AI
Jakarta, 16 Juli 2025 – Inixindo, perusahaan terkemuka di bidang pelatihan teknologi informasi, baru saja menggelar acara eksklusif bertema “Collaboration of Humans & AI” sebagai bagian dari perayaan ulang tahunnya yang ke-34. Bertempat di XXI Lounge Plaza Senayan, Jakarta, acara ini mengumpulkan para pemimpin strategis, profesional HR, stakeholder, serta para talenta AI terpilih dari seluruh Indonesia.
Casual Meet-Up ini menghadirkan jajaran pakar terkemuka sebagai narasumber, antara lain:
- Dr. Ifik Arifin (Founder & CEO of Inixindo, Digital Instructional Designer, Education Technology Expert)
- R. Bagas Hapsoro, SH. MA (Indonesian Ambassador to Lebanon (2007-2009), Sweden (2016-2020) & Economic Diplomacy)
- Sylvia W. Sumarlin, M.A., CHFI (Founder & CEO PT Core Mediatech, Senior Advisor at FTII, Special Staff of Minister of Defense, On Digital Technology & Security Expert)
- Ir. Dr. Budi Rahardjo, M.Sc (Founder & CEO of Indocisc, Senior Research Lecture ITB, Security & AI Expert, dan Senior Consultants)
- Prof. Dr. Ir. Hammam Riza, M.Sc., IPU (Kepala BPPT ke-10 Pusat Riset Kecerdasan Artifisial dan Keamanan Siber BRIN, Guru Besar Kecerdasan Artifisial di Universitas Syiah Kuala, dan Ketua Umum KORIKA)
- Andi Yuniantoro S.Si, M.Kom (Director of Inixindo Jogja, Govtech & Digital Transformation Experts & Consultant)
Mereka membahas secara mendalam bagaimana manusia dan kecerdasan buatan (AI) dapat berkolaborasi di era digital yang terus berkembang. Acara ini krusial di tengah pesatnya kemajuan AI, menawarkan pemahaman komprehensif dan langkah konkret dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil. Inixindo pun menegaskan perannya sebagai kunci penting dalam mendukung transformasi digital Indonesia.
Mengubah Ketakutan menjadi Kekuatan
Sesi pertama, “Transformasi Mindset”, langsung menyentuh kekhawatiran umum tentang AI. Ir. Dr. Budi Rahardjo membuka diskusi dengan analogi lagu “In The Cage” dari Genesis, lagu yang menggambarkan rasa terjebak dan bingung yang mungkin dirasakan banyak orang terhadap AI. Namun, beliau segera menekankan bahwa ketakutan adalah bagian alami dari perubahan besar.

Bersama Dr. Ifik Arifin, mereka menjelaskan bahwa narasi AI akan menggantikan manusia seringkali muncul dari ketidaktahuan. Sejarah telah mencatat pola serupa di setiap kemajuan teknologi, mulai dari revolusi industri hingga internet. Meskipun AI memiliki kemampuan yang luar biasa, AI tidak dapat bertindak atas kemauannya sendiri. Ia sepenuhnya bergantung pada data dan perintah dari manusia. Maka dari itu, kita wajib memiliki pandangan yang terbuka dan kritis untuk dapat berkolaborasi dengan teknologi, sehingga kita siap menghadapi perubahan di era AI.
Memahami Cara Kerja AI dan Ekosistemnya
Setelah mengubah mindset, peserta diajak untuk memahami inti AI dalam sesi “Cara Kerja AI, Ekosistem”. Sebuah video singkat menjelaskan bagaimana teknologi seperti Machine Learning, Neural Network, Deep Learning, Natural Language Processing (NLP), dan Large Language Model (LLM) saling terhubung.

Dr. Ifik Arifin menegaskan bahwa AI bukanlah makhluk hidup yang berpikir sendiri, melainkan tools berbasis pola. Kualitas AI sangat bergantung pada data yang diberikan dan siapa yang melatihnya. Selanjutnya, R. Bagas Hapsoro menjelaskan bahwa AI hidup dalam ekosistem kompleks yang mencakup data, komputasi, regulasi, etika, SDM, infrastruktur, hingga budaya organisasi. Beliau bahkan membawakan musik “Fugue – Keith Emerson” yang sangat kompleks, sesuai dengan ekosistem AI yang kompleks.
Mengenali Risiko dan Membangun Pertahanan Digital
Potensi besar AI juga membawa risiko. Sesi “Ancaman dan Risiko yang Tersembunyi” dimulai dengan Ir. Dr. Budi Rahardjo yang kembali menggunakan analogi lagu “Robbery, Assault and Battery” untuk menggambarkan bagaimana AI sering disalahkan, padahal ancaman sebenarnya adalah ketidaksiapan manusia.

Dr. Ifik Arifin dan Sylvia W. Sumarlin kemudian menjelaskan berbagai ancaman nyata: deepfake yang bisa memanipulasi wajah dan suara, bias algoritma yang menimbulkan diskriminasi, hingga penyalahgunaan data pribadi. Dampak sosio-ekonomi juga dibahas, seperti fenomena judi online yang memanfaatkan AI untuk menarget pengguna rentan, dan hoaks yang tersebar masif.
Para narasumber menekankan pentingnya tata kelola dan manajemen risiko yang jelas dalam penerapan AI, termasuk regulasi, etika, dan pengawasan. Selain itu, pengembangan talenta digital menjadi langkah strategis agar SDM tidak hanya menjadi pengguna pasif, namun juga mampu mengendalikan AI dengan bijak.
Solusi Konkret: Perjalanan Menjadi Master AI Bersama Inixindo
Sesi terakhir, “Perjalanan Menjadi Master”, menawarkan solusi nyata untuk pengembangan SDM. Dr. Ifik Arifin, Prof. Dr. Ir. Hammam Riza, dan Andi Yuniantoro menjelaskan bahwa kunci utama untuk memaksimalkan AI adalah SDM dalam menghadapi tantangan teknologi masa depan. Teknologi AI akan sia-sia atau bahkan menjadi ancaman jika tidak ada manusia yang mampu mengendalikannya.

Mereka menekankan bahwa berinvestasi pada talenta adalah keharusan, bukan pilihan. Inixindo hadir dengan program pelatihan yang terstruktur, tepat sasaran, dan terukur, dirancang untuk mempersiapkan SDM. Ini menekankan bahwa pelatihan tidak hanya sekadar formalitas, tetapi benar-benar menghasilkan dampak positif dan berkelanjutan, sebagai bekal suatu individu untuk menjadi “Manusia Kuat” di era AI.
Langkah Penting Inixindo untuk Masa Depan Digital Indonesia
Perayaan ulang tahun ke-34 Inixindo ini adalah langkah besar dalam membangun masa depan digital yang cemerlang. Casual Meet-Up “Collaboration of Humans & AI” tidak hanya merayakan pencapaian perusahaan, tetapi juga menegaskan visi Inixindo sebagai mitra strategis dalam mempercepat transformasi digital Indonesia. Dengan fokus pada kolaborasi manusia dan AI, Inixindo menunjukkan komitmennya untuk tidak hanya menyediakan teknologi, tetapi juga menyiapkan SDM Indonesia menjadi pemimpin dan inovator. Acara ini berhasil mengubah pandangan AI dari sekadar ancaman menjadi peluang besar, yang dapat dioptimalkan dengan SDM yang tepat dan berkualitas.