Pada awal Maret 2023, China memperkenalkan chatbot MOSS yang dikembangkan berbasis artificial intelligence (AI). MOSS adalah singkatan dari “Multi-language Open-ended Semantic Search Engine”, dan dapat berkomunikasi dengan pengguna dalam beberapa bahasa, termasuk bahasa Mandarin, Inggris, dan Spanyol.
MOSS dikembangkan oleh sebuah tim peneliti di Universitas Teknologi Beijing, dan memiliki kemampuan untuk melakukan pencarian informasi, menganalisis teks, dan menghasilkan jawaban yang relevan dan terpercaya untuk pertanyaan pengguna. Chatbot ini dikembangkan untuk menghadapi ChatGPT, salah satu chatbot terbaru yang dikembangkan oleh OpenAI.
Meskipun ChatGPT telah menjadi salah satu chatbot terdepan di dunia, MOSS memiliki potensi untuk menantang posisinya sebagai chatbot terbaik. Dalam pengujian awal, MOSS telah menunjukkan kemampuan untuk memahami konteks percakapan dan memberikan jawaban yang lebih baik dan lebih akurat daripada ChatGPT.
Menurut laporan dari Xinhua News Agency, MOSS dapat membaca dan memahami dokumen dan sumber daya internet yang lebih banyak daripada ChatGPT, yang membuatnya dapat memberikan jawaban yang lebih terperinci dan lebih akurat dalam waktu yang lebih cepat. MOSS juga dilengkapi dengan teknologi NLP (Natural Language Processing) yang canggih, yang memungkinkan chatbot untuk memahami dan memproses bahasa manusia dengan lebih baik.
China berharap MOSS dapat menjadi chatbot AI terbaik di dunia dan dapat digunakan dalam berbagai bidang, seperti layanan pelanggan, penelitian dan pengembangan, dan pelayanan kesehatan. Meskipun MOSS masih dalam tahap pengembangan, penemuan ini menunjukkan bahwa China memiliki potensi besar dalam pengembangan teknologi AI dan berharap dapat terus bersaing dalam pengembangan teknologi terdepan di dunia.
Pengembangan chatbot Moss juga sejalan dengan upaya China untuk memperkuat sistem hukum di negara tersebut. Dengan memberikan akses yang mudah dan cepat ke informasi tentang hukum dan peraturan, Moss dapat membantu meningkatkan pemahaman masyarakat tentang sistem hukum dan memperkuat kepercayaan masyarakat pada pemerintah. Selain itu, chatbot ini juga dapat membantu mengurangi beban kerja bagi pejabat pemerintah, dengan memberikan informasi dasar tentang hukum dan peraturan kepada masyarakat secara otomatis.
Meskipun masih baru, chatbot Moss telah menerima sambutan positif dari masyarakat China. Dengan penggunaan teknologi kecerdasan buatan yang canggih dan fitur pemrosesan bahasa alami yang inovatif, Moss menawarkan solusi yang efektif untuk masalah kompleks dalam penerapan hukum di negara tersebut. Seiring dengan perkembangan teknologi kecerdasan buatan yang semakin canggih, chatbot seperti Moss dapat menjadi lebih umum dan membantu mengubah cara masyarakat memahami dan menerapkan hukum di negara tersebut.
